tiaspuji_
Sekarang aku mulai paham dengan pepatah "satu orang tua bisa merawat 10 anak sekaligus, tapi 10 anak belum tentu bisa merawat 1 orang tua".
Selang beberapa waktu kita bercakap-cakap, sambil saling melempar pertanyaan. "sampean dalemee pundi nduk?" (kamu rumahnya mana nak?) kata beliau, ku jawab "kulo Semanding pak lha njenengan pundi?" (saya dari semanding pak, bapak sendiri dari mana?), beliau menjawab berasal dari Lamongan. "Saking Lamongan dugi mriki nggeh ndamel sepeda niki pak?", (dari lamongan sampai sini ya pakai sepeda ini pak?) temanku menimpali. "Mboten biasane kulo ngebis" (enggak, biasanya saya naik bus) kata si bapak. Kami terus berbincang-bincang hingga cukup lama, beliau juga bercerita tentang keluarganya, dimana beliau memiliki banyak anak. Akupunn bertanya "kok mboten nderek yogane njenengan pak?" (bapak kok enggak ikut anaknya bapak?), kata si bapak, "anak-anakku wes sibuk kabeh ndukk, enek sng na Kalimantan, Blora dll" (anak-anak saya sudah sibuk semua nak, ada yang di kalimantan, di blora dll). Beliau juga bercerita kalau pernah berniat untuk ikut anaknya ke-Kalimantan, tetapi tidak diperbolehkan. Beliau sampai sekarang merantau seorang diri dan berjualan mainan di area Tuban.
Pelajaran yg dapat diambil hari ini adalah, saat nanti kita sudah dewasa atau bahkan sudah berkeluarga, jangan sampai kitaa tega membiarkan orang tua bekerja keras di usianya yang sudah renta.🌻
Komentar
Posting Komentar